Kata “Duta Museum” rasanya belum begitu familiar bagi kita,
khususnya saya pribadi. Ini sangat berbeda halnya dengan kata “Duta Wisata”
yang sudah begitu akrab di kalangan masyarakat.
Memang menyebut kata “Duta Museum” ya otak kita akan langsung
berpikir bahwa itu sebutan bagi sosok yang dipilih oleh sebuah museum. Namun, adakah
Duta Museum itu di negeri ini? Ini yang saya baru tahu. Itu pun setelah saya coba
cari-cari di google. Dan ini saya lakukan hanya karena ada lomba blog yang
diadakan oleh Museum Nasional Indonesia.
Ya, rupanya Museum Nasional kita ini memiliki Duta Museum
yang dipilih pada akhir 2012 lalu. Juga memiliki Duta Museum daerah di 33
provinsi di Indonesia.
Jadi, begitulah menurut pandangan saya keberadaan Duta
Museum tersebut. Dimana gaungnya belum begitu membumi layaknya Duta Wisata.
Untuk itu, kiranya dalam menggaet masyarakat untuk
berkunjung ke museum perlu dipopelerkan terkait halnya Duta Museum. Apakah itu
tiap tahunnya mengadakan ajang pemilihan Duta Museum. Atau pun meningkatkan
lagi kerja-kerja dari Duta Museum yang sudah ada.
Kenapa dengan Duta Museum? Duta Museum layaknya Duta Wisata
dan duta lainnya adalah diberdayakan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat
luas kenapa mereka harus berkunjung ke museum.
Misalkan saja di provinsi paling barat Nusantara ini. Provinsi
Aceh selain memiliki Museum Aceh (sebutan untuk museum daerah di Provinsi Aceh),
juga memiliki yang namanya Museum Tsunami yang khusus menyimpan benda-benda
peninggalan tsunami dan beragam informasi seputar tsunami.
Namun sudahkah museum tersebut akrab bagi masyarakat? Ini
saya rasa tidak. Padahal museum itu sebagai sebuah tempat yang menyimpan semua
warisan peninggalan sejarah. Padahal hanya dengan berkunjung ke museum --tanpa
harus repot-repot-- kita bisa mengetahui sejarah dan budaya sebuah bangsa.
Selama ini kesannya museum itu keberadaan museum-museum di
nusantara ini masih menoton, bahkan bisa dibilang angker. Sehingga masyarakat
masih kurang meminati untuk berkunjung ke museum khususnya di waktu-waktu
liburan. Mereka lebih memilih ke tempat-tempat wisata seperti partai, laut,
bahkan ke mall-mall.
Padahal kalau museum itu bisa dikelola dengan baik, termasuk disosialisikan ke masyarakat bahwa dengan berkunjung ke museum kita juga bisa refreshing sambil mengetahui kekayaan sejarah-budaya lewat koleksi-koleksi yang ada di dalam museum.
Untuk itu menurut saya pentingnya sebuah museum itu memiliki
Duta Museum. Mereka ini nantinya yang harus lebih aktif mengkampanyekan kepada
banyak orang untuk mengunjungi museum. Mereka juga sekaligus bisa menjadi
pendamping para pengunjung/tetamu yang datang ke museum.
Atau biar keberadaan Duta Museum ini lebih bergaung, bisa
saja tiap tahunnya diadakan pemilihan Duta Museum. Jadi dari event pemilihan
ini saja, masyarakat sudah mengikutinya. Kira-kira mereka akan berpandangan, bahwa
ada lho Duta Museum. Atau ke Museum itu menarik juga lho.
Selebihnya, pihak pengelola museum juga perlu berpikir
langkah-langkah bagaimana agar menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke museum.
Bisa saja dengan membuat event-event pameran benda-benda bersejarah atau koleksi
foto tempo doeloe.
Koleksi-koleksi di museum maunya juga terus diperkaya. Benar seperti tema lomba esai blog ini, "Museum
Collection Make Connection". Jangan hanya dengan apa yang telah ada tanpa usaha untuk terus mendatangkan
koleksi-koleksi baru yang berkaitan dengan sejarah-budaya kita. Karena selama
ini kita dengar, ada banyak benda-benda sejarah kita yang hanya adanya di museum-museum
atau pustaka-pustaka di luar negeri sana.
Secara pengaturan koleksi-koleksi yang ada dalam museum juga
perlu ditata dengan rapi dan terorganisir. Atau peletakan koleksi-koleksi secara
berkala dipindah-pindahkan tempatnya (rotasi) sehingga kesannya tidak menoton bagi
pengunjung. Jadi orang yang sama datang, kesannya bagi dia sudah dengan suasana
baru layaknya kita merubah posisi benda-benda di kamar pribadi.
Begitu juga dengan adanya lomba seperti ini, yang bisa menjadi bagian dari bentuk promosi dan sosialisasikan dari Museum Nasional. Sehingga banyak masyarakat menjadi tahu terkait agenda-agenda di Museum Nasional khususnya dengan mengakses website dari Museum Nasional Indonesia sendiri.[]
Begitu juga dengan adanya lomba seperti ini, yang bisa menjadi bagian dari bentuk promosi dan sosialisasikan dari Museum Nasional. Sehingga banyak masyarakat menjadi tahu terkait agenda-agenda di Museum Nasional khususnya dengan mengakses website dari Museum Nasional Indonesia sendiri.[]
0 komentar:
Post a Comment