Sebanyak 20 koki (juru masak) di Aceh mengikuti Lomba Masak Kuliner Tradisional Aceh atau Aceh Traditional Culinary Competition 2014 di Hermes Palace Hotel Banda Aceh selama dua hari, Selasa - Rabu (10-11/6/2014).
Terdapat 13 pilihan menu tradisional Aceh yang dikompetisikan dalam lomba masak kuliner tradisional Aceh yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Aceh dan Hermes Palace Hotel.
Ke-13 pilihan menu yang diperlombakan tersebut adalah gulee pliek u, mie aceh, kuah asam keueng, ayam tangkap, gulee sie itek, tumeh keumamah, sate matang, gulee manok, kuah beulangong, kuah peukasan (asam durian), payeh bileh, sie teuboh dan engkot paya.
Oktowandi General Manager Hermes Palace Hotel menyebutkan, lomba masak kuliner tradisional Aceh tersebut digelar untuk meningkatkan standar keunggulan kuliner Aceh dan profesionalisme juru masak. "Juga untuk memperkenalkan berbagai masakan Aceh ke masyarakat yang lebih luas," sebutnya.
Lebih lanjut, sebutnya, setelah ini akan dibuat standar untuk masakan Aceh tersebut. "Kita mengupayakan adanya Standar Kompetensi kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk makanan khas Aceh," ujarnya.
"Kita berharap makanan Aceh akan memiliki sertifikat BNSP yang berlaku untuk tingkat internasional," sebut Oktowanti.
Pada lomba masak kuliner tradisional Aceh tersebut dihadirkan tiga dewan juri, yaitu Suryati Sufyat Dosen FKIP Tataboga Unsyiah dan Azizah guru SMK Tataboga. Sementara satu lagi adalah Bambang Murdianto dari Association of Culinary Proffesional (ACP) Indonesia. Proses lomba sendiri berlangsung di pinggir kolam renang Hermes Palace Hotel.
Terdapat 13 pilihan menu tradisional Aceh yang dikompetisikan dalam lomba masak kuliner tradisional Aceh yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Aceh dan Hermes Palace Hotel.
Ke-13 pilihan menu yang diperlombakan tersebut adalah gulee pliek u, mie aceh, kuah asam keueng, ayam tangkap, gulee sie itek, tumeh keumamah, sate matang, gulee manok, kuah beulangong, kuah peukasan (asam durian), payeh bileh, sie teuboh dan engkot paya.
Oktowandi General Manager Hermes Palace Hotel menyebutkan, lomba masak kuliner tradisional Aceh tersebut digelar untuk meningkatkan standar keunggulan kuliner Aceh dan profesionalisme juru masak. "Juga untuk memperkenalkan berbagai masakan Aceh ke masyarakat yang lebih luas," sebutnya.
Lebih lanjut, sebutnya, setelah ini akan dibuat standar untuk masakan Aceh tersebut. "Kita mengupayakan adanya Standar Kompetensi kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk makanan khas Aceh," ujarnya.
"Kita berharap makanan Aceh akan memiliki sertifikat BNSP yang berlaku untuk tingkat internasional," sebut Oktowanti.
Pada lomba masak kuliner tradisional Aceh tersebut dihadirkan tiga dewan juri, yaitu Suryati Sufyat Dosen FKIP Tataboga Unsyiah dan Azizah guru SMK Tataboga. Sementara satu lagi adalah Bambang Murdianto dari Association of Culinary Proffesional (ACP) Indonesia. Proses lomba sendiri berlangsung di pinggir kolam renang Hermes Palace Hotel.
0 komentar:
Post a Comment